Wawancara


Wawancara

Wawancara adalah metode penting untuk mengumpulkan data pada kebutuhan sistem informasi. Lima langkah dalam merencanakan wawancara

1.    Membaca materi latar belakang
2.    Menetapkan tujuan-tujuan wawancara
3.    Memutuskan siapa yang diwawancarai
4.    Menyiapkan orang yang diwawancarai
5.    Menyiapkan jenis dan struktur pertanyaan

Ada dua tipe pertanyaan wawancara
·      Terbuka

Delapan keuntungan pertanyaan wawancara terbuka
1.    Membuat orang-orang yang diwawancarai merasa senang
2.    Memungkinkan orang-orang yang diwawancarai meningkatkan kosakata mereka yang mencerminkan pendidikan, nilai-nilai, sikap, dan kepercayaan yang dimiliki
3.    Kaya akan detail
4.    Membuka peluang pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
5.    Lebih menarik perhatian orang yang diwawancarai.
6.    Memunculkan spontanitas
7.    Penyusunan kata-kata yang lebih mudah bagi orang-orang yang diwawancarai
8.    Bisa digunakan saat terdesak karena penanya tidak siap

Ada lima kekurangan dari pertanyaan wawancara terbuka yaitu :

1.    Kemungkinan menghasilkan terlalu banyak detail yang tidak relevan
2.    Kemungkinan hilangnya kontrol atas wawancara
3.    Memungkinkan respons yang memakan banyak waktu untuk informasi-informasi berguna yang ingin dikumpulkan
4.    Kemungkinan menunjukkan penanya tidak siap
5.    Kemungkinan memberi kesan bahwa penanya sedang memancing tanpa tujuan-tujuan jelas dari wawancara

·      Tertutup

Ada enam keuntungan dari pertanyaan terbuka yaitu
1.    Menghemat waktu
2.    Dengan mudah membandingkan orang yang diwawancarai
3.    Langsung ke sasaran
4.    Tetap dapat mengontrol wawancara
5.    Membongkar banyak hal dengan cepat
6.    Mendapatkan data-data yang relevan

Ada empat kekurangan
1.    Membosankan orang yang diwawancarai
2.    Gagal mendapatkan banyak detail
3.    Kehilangan gagasan utama untuk alasan sebelumnya
4.    Gagal membangun hubungan antara penanya dengan orang yang diwawancarai
·      Keuntungan metode.
1.    Pewawancara dapat mengukur respons melalui pertanyaan dan menyesuaikannya sesuai dengan situasi yang terjadi.
2.    Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir hal ini dapat terjadi?.
3.    Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi.
4.    Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan.

·      Kerugian metode.
1.    Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
2.    Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara.
3.    Sulit membandingkan laporan wawancara karena subjektivitas alamiah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar