Konsep Green Manufacture

KONSEP GREEN MANUFACTURE



Green manufacturing adalah suatu metode untuk meminimalkan limbah dan atau  polusi yang disebabkan oleh proses manufaktur. Green manufacturing mendasarkan pada sistem produksi yang berkelanjutan (sustainable production system) dalam menghasilkan sebuah produk. Produk industri tersebut memiliki siklus hidup, mulai dari perancangan, pembuatan, distribusi, pemanfaatan dan sisa produk yang memiliki dampak kerusakan terhadap lingkungan dan kesehatan, serta mengkonsumsi sumber daya alam seminimal mungkin (material dan energi). Industri yang menerapkan green manufacturing akan memiliki performa industri yang ramah lingkungan serta efisien dari segi ekonomi. Manufaktur itu sendiri adalah proses keindustrian untuk membuat suatu barang jadi atau setengah jadi dari mulai bahan baku melalui proses teknologi. Arti manufaktur asal mulanya adalah membuat barang dengan tangan (manual).
Perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang elektronik juga harus menggunakan eco manufacturing karena mengingat sampah elektronik menjadi masalah penting yang harus diatasi. Barang elektronik termasuk kedalam kemajuan teknologi dimana teknologi tersebut berhubungan dengan lingkungan, sosial dan juga ekonomi.


Green Manufaktur juga merupakan suatu inovasi dalam dunia industri atau dunia manufaktur dimana dengan cara meminimalkan sampah atau gas buang yang dihasilkan pada saat proses produksi berlangsung hal tersebut dinamakan dengan “zero emission strategy”. Sampah atau emisi yang dihasilkan dari hasil produksi dapat merusak ekosistem yang ada di bumi, selain itu dapat merusak kesehatan manusia, dengan green manufaktur limbah yang dihasilkan dapat diolah kembali atau dapat diatasi dalam proses pembuangannya dan hasil limbah tersebut dapat digunakan menjadi suatu hal yang berharga setelah limbah tersebut diolah, langkah pengolahan limbah ini dibuat dengan tujuan agar tidak merusak bumi.

CONTOH GREEN MANUFACTURE




Dalam beberapa contoh, perusahaan indocement memberikan materi mengenai green manufacturing yang diterapkan dalam perusahaannya. PT. Indocement menerapkan konsep green manufacturing dengan alternative fuels and materials dalam proses inputnya. Pada saat proses pembuatan semen, emisi atau gas buang yang dihasilkan yaitu berupa debu semen di tampung dan kemudian disatukan kembali dengan semen yang sedang diproduksi sehingga PT. Indocement berhasil menerapkan konsep green manufacture dengan 0% emisi yang dihasilkan selama proses produksi. Alternative fuels and materials yang digunakan dalam proses input atau sebagai bahan baku semen dapat berupa biomass, industrial waste, dan juga natural source.
Membahas mengenai industrial waste terkait juga dengan limbah B3. Pengertian limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Pengelolaan limbah B3 adalah hal yang penting dan dan harus dilakukan oleh setiap industri yang menghasilkannya. Dalam pengelolaan limbah B3 ini, prinsip pengelolaan dilakukan secara khusus yaitu from cradle to grave. Pengertian from cradle to grave sendiri adalah pencegahan pencemaran yang dilakukan dari sejak dihasilkannya limbah B3 sampai dengan di timbun / dikubur (dihasilkan, dikemas, di gudangkan / penyimpanan, di transportasikan, di daur ulang, diolah, dan ditimbun / dikubur). Pada setiap fase pengelolaan limbah tersebut ditetapkan upaya pencegahan pencemaran terhadap lingkungan dan yang menjadi penting adalah karakteristik limbah B3 nya, hal ini karena setiap usaha pengelolaannya harus dilakukan sesuai dengan karakteristiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar